Saturday, October 29, 2011

Marco Simoncelli


MARCO SIMONCELLI



Marco Simoncelli lahir di Cattolica, Rimini, Italia, 20 Januari 1987 – 23 Oktober 2011. adalah salah satu pembalap motogp yang berasal dari Italia, dan cukup terkenal dengan karakter balapnya yang cukup garang. Gaya garangnya ini terlihat ketika seri terakhir motogp musim 2010, saat ia nyaris membuat Jorge Lorenzo terjatuh dan gagal meraih kemenangan di seri terakhir musim itu.

Simoncelli mengawali karirnya di dunia balap motor profesional, ketika ia menginjak usia 9 tahun di ajang Italian Minimoto Championship. Tahun 2001 ia pun hengkang ke ajang European 125cc dan mengamankan titel juara di tahun 2002.

Pada tahun 2002 ia kemudian memulai karirnya di ajang motogp. Selama tiga tahun ia kemudian berlaga di kelas 125cc, namun ia hanya mampu meraih hasil terbaik di posisi kelima pada tahun 2005. Naik ke kelas 250cc ia menjadi satu-satunya pembalap tim Gilera yang mampu menunjukkan hasil terbaik di ajang ini. Yaitu menjadi juara dunia di tahun 2008.

Hasil ini membuat tim Gresini Honda tertarik untuk merekrutnya di ajang motogp pada tahun 2010 lalu. Ia pun mampu memperlihatkan hasil yang bagus sebagai pembalap rookie. Hasil terbaik yang bisa ditorehkan oleh pembalap asal Italia itu, adalah posisi keempat di motogp Portugal 2010.

Kematian 

Proses kecelakaan yang melibatkan Marco Simoncelli, Colin Edwards, dan Valentino Rossi di Sirkuit Sepang Malaysia, Minggu (23/10). Atas kejadian ini Simoncelli tewas.
  

SEPANG-Bintang muda MotoGP Marco Simoncelli merupakan salah satu yang paling seru ditonton di musim 2011 ini. Sayang, dia seru ditonton bukan hanya karena kecepatan dan aksi yang luar biasa. Pembalap Honda Gresini itu juga sering diperhatikan karena berkali-kali terjatuh di awal musim ini. Banyak penggemar MotoGP yang sering bercanda dan tertawa, kapan si kribo bakal terjatuh lagi saat lomba. Di pusingan kedua Grand Prix Malaysia di Sirkuit Sepang kemarin (23/10), Simoncelli kembali jatuh.Tapi, kali ini tidak ada yang berani tertawa atau mencemooh. Sebab, kali ini Simoncelli tak lagi bisa bangun dan berdiri. Kali ini Simoncelli benar-benar pergi untuk selamanya.

Kecelakaan itu benar-benar menyeramkan. Start dari posisi kelima, pembalap 24 tahun tersebut sedang berada di urutan keempat saat memasuki tikungan kesebelas. Di tikungan ke kanan itu, Simoncelli kehilangan kontrol bagian depan motor dan terjatuh.Apes, motor tersebut menindih badan Simoncelli, menyeretnya melewati lintasan ke arah kanan. Motor itu melintas tepat di depan Colin Edwards (Tech 3 Yamaha) dan Valentino Rossi (Ducati) yang sedang melaju kencang. Tragedi tak terelakkan.

Edwards dan Rossi menghantam badan dan leher Simoncelli secara menyeramkan. Helm Simoncelli sampai terlepas dan badan pembalap Italia itu terseret dengan kepala tanpa helm! Edwards ikut terpelanting. Sementara itu, Rossi masih mampu menyelamatkan motor dan kembali ke lintasan setelah melintasi rumput di sisi sirkuit.

Sesudah tabrakan, badan Simoncelli tergeletak beberapa menit, sama sekali tidak ada gerakan. Ambulans membawanya ke medical center Sepang yang terletak tak jauh dari paddock dan pit lane. Tim medis pun bekerja keras, mencoba menyelamatkan Simoncelli. Namun, Simoncelli tak terselamatkan. Pukul 16.56 waktu setempat (15.56 WIB) dia disebut mengembuskan napas terakhirnya.

“Dia mengalami trauma serius di kepala, leher, dan dada. Ketika tim medis menghampirinya, dia sudah tidak sadarkan diri. Di dalam ambulans, kami sudah memulai CPR (cardiac pulmonary resuscitation, Red),” ungkap Michele Macchiagodena, medical director MotoGP. “(Setiba di medical center) kami melanjutkan CPR selama 45 menit karena kami berpikir ingin menolongnya sebisanya. Sayang, dia sudah tidak mungkin ditolong. Pada pukul 16.56 kami harus mengumumkan kematiannya,” lanjutnya.

Grand Prix Malaysia pun dibatalkan karena tragedi itu. “Semua yang terlibat di MotoGP menyampaikan belasungkawa yang paling dalam kepada keluarga, teman, dan tim Marco atas tragedi itu,” bunyi pernyataan resmi MotoGP, yang menyertai pengumuman tewasnya pembalap berjuluk SuperSic tersebut.
Chairman Sirkuit Sepang Mokhzani Mahathir ikut menyampaikan rasa sedihnya lewat pernyataan resmi. Dia menegaskan bahwa pihak sirkuit telah berbuat maksimal. “Itu kecelakaan yang tergolong sulit terjadi, di mana helm pembalap sampai terlepas. Saya yakin bahwa FIM (federasi balap motor dunia, Red) dan MotoGP akan menyelidiki itu sampai tuntas,” ujarnya.

Alangkah ironis dan menyedihkannya tragedi itu. Sebab, Simoncelli seolah baru saja memperbaiki reputasi dengan berkali-kali meraih hasil baik di beberapa lomba terakhir. Bahkan, di lomba terakhir di Australia (16/10), dia mampu meraih finis terbaik dalam karirnya di seri paling bergengsi tersebut: finis kedua di belakang Casey Stoner. Menjelang GP Malaysia itu, Simoncelli sudah bertekad melanjutkan hasil baik tersebut. Walau start kelima, dia yakin bisa melejit ke depan dan bersaing untuk berebut podium.

“Saya tak sabar mengikuti lomba. Saya merasa percaya diri bisa bersaing dengan tiga pembalap tercepat di baris terdepan,” kata Simoncelli setelah babak kualifikasi Sabtu lalu (22/10).Bukan hanya itu. Simoncelli baru-baru ini juga berhasil mengamankan kontrak istimewa. Honda memperpanjang kontraknya sebagai pembalap factory, berhak terus mendapatkan motor versi terbaik untuk musim 2012. Rencananya, di era baru 1.000 cc itu, dia tetap “dititipkan” bersama Honda Gresini.

Dengan motor 1.000 cc yang lebih besar (kini 800 cc), Simoncelli yang bertubuh besar untuk MotoGP (183 cm) tersebut seharusnya bakal diuntungkan. Banyak yang memprediksi, Simoncelli – juara dunia 250 cc pada 2008 – bakal luar biasa tahun depan dan meraih sejumlah kemenangan.

Kini Simoncelli justru menjadi bagian sedih dari sejarah MotoGP. Dia menjadi pembalap kelas tertinggi pertama yang tewas sejak Daijiro Katoh di Suzuka, Jepang, pada 2003. Waktu itu Katoh juga membalap untuk Honda Gresini. Di arena grand prix motor, dia menjadi korban kedua dalam dua tahun berturut-turut. September tahun lalu pembalap Moto2 Showa Tomizawa tewas di Misano, Italia. Kecelakaan Tomizawa mirip dengan yang dialami Simoncelli, badannya ditabrak pembalap lain.

Upacara Pemakaman



Kepergian Marco Simoncelli dalam kecelakaan tragis di GP Sepang, Minggu lalu menyisakan luka mendalam bagi ribuan orang pendukungnya. Dalam upacara pemakamannya, ribuan orang berjejer di sepanjang pinggir jalan kota Coriano, daerah Rimini, Italia guna memberikan penghormatan terakhir kepada Marco Simoncelli.

Peti jenazah dibawa oleh beberapa teman kecil Simoncelli ke gereja Santa Maria, tempat jenazah disemayamkan untuk menjalani Misa Pemberkatan. Tampak Ibu dan ayah Simoncelli, Paolo dan Rossella beserta sang adik, Martina. Tak ketinggalan Kate, kekasih Simoncelli yang masih dalam raut muka berduka.  Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, Randy De Puniet, Mattia Pasini, serta dokter MotoGP Claudio Costa, juga terlihat hadir.

Sementara dari petinggi pemerintahan Italia tampak Menteri Pemuda Italia Giorgia Meloni dan Menteri Muda olahraga Rocco Crimi, yang hadir dalam upacara pemakaman Simoncelli.

Lambaian perpisahan terakhir warga Italia terhadap pebalap Marco Simoncelli berlangsung khidmat. Orangtua, adik, kerabat, sahabat, sampai simpatisan menyaksikan prosesi pemakamannya, baik langsung maupun melalui siaran televisi. Prosesi berlangsung dalam suasana yang cerah, tidak hujan lagi seperti sehari sebelumnya. Langit di atas Coriano, Italia, pun memberikan sinarnya.

Demikian laporan Heny, pewarta warga yang tinggal di Italia dan menulis pandangan matanya di sosial media Kompasiana, Jumat (28/10/2011) hari ini. Heny menangkap suasana Italia atas prosesi pemakaman Simoncelli dari berbagai media massa setempat. Ia menggambarkan, Coriano yang merupakan kampung halaman Simoncelli dipenuhi masyarakat yang datang dari berbagai wilayah, berbagai kota berbeda.

"Ada yang datang dengan kereta api, dengan pesawat, dengan bus atau mobil untuk mengikuti prosesi pemakaman Marco, untuk memberikan salam terakhir baginya, sebuah “pelukan” terakhir. Lebih dari sepuluh ribu orang memenuhi Coriano. Terlihat wajah-wajah sendu dalam prosesi upacara yang dilangsungkan di Gereja Santa Maria, Coriano itu," tulis Heny.

Menurut Heny, acara pemakaman dimulai pukul tiga sore waktu setempat dan sejak berjam-jam sebelumnya banyak  warga masyarakat yang sudah hadir di depan gereja. Seperti yang diumumkan oleh Comune Coriano dua hari sebelumnya, katanya, karena Coriano hanya mampu menampung lebih kurang 10.000 pelayat, masyarakat yang kehabisan tempat disediakan area lain, yaitu sebuah sirkuit di provinsi Rimini yang tidak jauh dari Coriano. Sirkuit ini mampu menampung lebih dari 50.000 pelayat.


Pemakaman yang tak terlupakan



Hal yang sangat luar biasa adalah melihat betapa banyak orang yang menyayangi Marco, melihat sebuah prosesi pemakaman yang amat berkesan karena kesederhanaannya, melibatkan masyarakat, meski ruangan gereja tak cukup luas tuk menampung masyarakat yang ingin mengikuti prosesi pemakaman, namun disediakan area tepat di depan gereja, di halaman gereja serta area jalan di sekitar gereja, bagi masyarakat, terdapat sebuah layar lebar yang akan memperlihatkan seluruh proses upacara di dalam gereja. Tak sampai disitu saja, pada akhir prosesi upacara di dalam gereja, jenazah Marco begitu keluar dari gereja tak langsung di bawa ke cemetary, namun mereka tempatkan di depan gereja, di lantai hanya beralaskan karpet, lalu Paolo, Martina juga duduk di lantai, di depan jenazah Marco, begitu pula masyarakat…Keluarga Simoncelli memberikan kesempatan pada masyarakat sekali lagi tuk berdoa secara langsung di depan peti Jenazah Marco. Kesederhanaan yang akan selalu kami ingat dan selalu berkesan, kesederhaan yang sebelumnya tak pernah saya lihat di prosesi pemakaman orang - orang terkenal pada umumnya, it was amazing…

Teringat…kemarin… di dalam coffin(peti jenazah), Marco juga menunjukkan kesederhanaannya, ia mengenakan sebuah kaos bertuliskan “Race your life”, sebuah jeans, wajahnya yang tetap tampan meski tak lagi bernyawa, rambutnya, luka di kedua tangannya, karena insiden Sepang…Ini samasekali bukan hal yang biasa, karena biasanya dalam proses upacara pemakaman, sang jenazah mengenakan baju terbaik mereka, terlihat mewah…Namun tidak dengan Simoncelli, kesederhanaannya-lah yang membuat Ia istimewa.
Masyarakat


Lautan manusia dengan wajah sedih…kemudian acara-pun dimulai…sebuah grup dari para pembalap mini GP dengan pakaian balap mereka, berjalan di depan masyarakat, tuk berikan penghormatan terakhir bagi Marco…tepuk tangan masyarakat pun mengiringi mereka…Tepat setelah itu, sekitar 15 menit sebelum pukul 3 sore,  peti Jenazah Marco-pun tiba…beberapa pemuda Coriano membawa menuju ke dalam gereja…peti berwana grey…dengan bunga - bunga berwarna putih diatas…applause panjang masyarakat mengiringinya…baik Rossi maupun Capirossi keduanya nampak sangat berduka…

Keluarga

Keluarga Simoncelli, Sang Ayah, Paolo, Sang Ibu Rossella, serta adik dari Marco, Martina, juga kakek dari Marco, menunggu di depan gereja, sedangkan para kerabat tlah berada di dalam gereja, begitu pula sahabat dekat Marco…Valentino Rossi, serta para pembalap Moto GP lain seperti Dovizioso, Capirossi, Lorenzo, dan lain - lain. Hadir pula perwakilan dari tim Ducati, tim Yamaha dan temtunya crew dari tim Marco. Presiden dari Federasi Moto Italia juga hadir turut berikan doa dan dukungan moral bagi Marco dan keluarga.

Sang mama…nampak tegar..meski ada rasa duka mendalam…namun sebelum memasuki gereja…ketika peti jenazah Marco melewati-nya, tepuk tangan masyarakat yang tak henti-hentinya…Ia mampu tersenyum..dan saya rasa senyum tulus itu…karena Mamma dari Marco melihat betapa banyak cinta untuk putranya dari masyarakat Italia..kemudian mereka semua memasuki gereja untuk memulai prosesi.

Sang adik dari Marco, Martina, wajah manisnya cukup mirip dengan Marco…Ia mengenakan tshirt tweety dan sebuah jaket berwarna putih , Martina dekat dengan sang kakak…Martina hampir tak pernah tersenyum sepanjang prosesi…namun juga hampir tak pernah terlihat meneteskan air mata…Tetapi terlihat amat jelas duka di mata-nya…Marco merupakan kakak semata wayang Martina dan mereka sering bercanda bersama…

Sang ayah, Paolo Simoncelli, wajah sedih-nya selalu nampak, namun ketabahan juga terlihat. Ia bangga pada sang putra, Marco begitu istimewa baginya.

Upacara di gereja


Di dalam gereja, coffin(peti jenazah) tempat Marco beristirahat diapit oleh kedua Moto-nya, moto yang Ia gunakan ketika Juarai GP 250 cc dan diatas coffin-nya, di depan bunga - bunga putih, ditempatkanlah Helm dari Marco Simoncelli, helm yang kala itu terjatuh di Sepang…

Seluruh prosesi upacara di dalam gereja terlihat pada layar lebar yang ditempatkan di depan gereja, mungkin hanya sekitar 20 - 30 meter dari pintu gereja.. Doa - doa menggema…Nyanyian - nyanyian mengalun…ketika Uskup  Francesco Lambiasi berbicara mengenai sosok Marco, Ia mengatakan : “La sera prima dell’ultima gara hai detto che desideravi vincere il Gran Premio, perché lì sul podio ti avrebbero visto meglio tutti. A noi ora addolora non riuscire a vederti, ma ci dà pace e tanta gioia la speranza di saperci inquadrati da te dal podio più alto che ci sia. Addio Marco” ( pada malam sebelum GP terakhir (Simoncelli) mengatakan Ia ingin memenangkan GP Sepang, karena dia bilang disana dari atas podium saya bisa melihat semua orang. Bagi kita semua sekarang berduka karena tak lagi bisa melihat Marco, namun memberikan rasa damai dan kebahagiaan, mengetahui bahwa Anda (Marco) kini berada di podium tertinggi yang ada (heaven). Selamat tinggal Marco“). Ketika Uskup mengatakan hal ini, saya tak kuasa menahan tetes air mata, karena sedih, haru dan juga sedikit rasa bahagia…begitu pula para masyarakat…banyak dari mereka terlihat menetestan air mata. Kata - kata Marco pada malam sebelum GP Sepang itu mungkin sebuah pertanda.

Upacara di dalam gereja hampir usai, para kerabat dan sahabat menyalami, memeluk Sang Ayah, Ibu dan adik dari Marco Simoncelli. Nampak pada layar, Capirossi, Lorenzo memberikan pelukan pada Paolo, Ayah Marco. Tak lama kemudian, Valentino Rossi memberikan pelukan kepada Paolo Simoncelli dan masyarakat-pun memberikan applause panjang…

Pada layar juga memperlihatkan sebuah buku tamu, dimana para kerabat, teman - teman, dapat menuliskan ucapan - ucapan mereka kepada Marco. Sempat diperlihatkan sebuah ucapan yang ditulis oleh Lorenzo: “Ti ricorderò sempre e perdonami per aver discusso con te” ( i will always remember you and forgive me for having a debate with you)…Sepintas sempat diperlihatkan pula tulisan ucapan dari Vale Rossi dan Dovizioso.

Di depan gereja
Valentino Rossi membawa motor Marco keluar gereja

Setelah prosesi di dalam gereja usai, coffin tempat Marco beristirahat dibawa keluar, tepuk tangan masyarakat kembali mengiringi, sebuah Moto yang Marco gunakan ketika membalap juga turut dibawa keluar gereja, Valentino Rossi-lah yang membawa moto tersebut keluar, dibantu oleh dua teman.

Coffin( peti jenazah) Marco kemudian diletakkan dilantai di depan gereja, beralaskan sebuah karpet…kesederhanaan mengesankan dari keluarga Simoncelli…kemudian Paolo duduk di lantai didepan coffin, diikuti oleh Martina sambil berpelukan dengan ayah-nya…Martina terlihat amat sedih di depan coffin kakak-nya…Vale Rossi-pun mendekat berdiri di dekat Coffin Marco, dari belakang sang Mamma dari Simoncelli, memeluk Rossi, saya rasa Sang Mamma ingin memberikan dukungan moral terhadap Rossi yang sepanjang prosesi di dalam gereja, begitu muram dan hampir tak pernah tersenyum. Sebuah lagu dari Vasco Rossi,“Siamo Noi” mengiringi Jenazah Marco, ini juga merupakan hal yang tak biasa, istimewa saya menyebutnya, mengingat lagu ini adalah sebuah lagu Rock. Vasco Rossi merupakan musisi Rock kesukaan Marco.

Pada saat itu, ada sebuah moment dimana orang - orang dekat Marco dapat ungkapkan sepenggal kata tentang Marco menggunakan pengeras suara, kekasih dari Marco, Kate, segera mengambil kesempatan itu..kurang lebih Ia berkata. ” Marco seorang yang sempurna dan seorang yang sempurna tidak hidup dengan kita yang masih akan berpulang (mati)”. Marco bertemu Kate di sebuah tratorria (semacam restaurant), Kate merupakan seorang gadis sederhana, dari keluarga kelas menengah, yang bekerja di trattoria. Menurut saya Marco benar -benar memiliki kebaikan dan ketulusan dalam dirinya, sehingga dalam melihat seorang wanita pun Ia lebih melihat kepada kepribadiannya.

Dokter keluarga dari keluarga Simoncelli, Costa, juga mengutarakan sepatah kata tentang Marco, di hadapan jenazah-nya, di depan masyarakat yang mengelilingi: ” Mari kita rayakan kemenangan atas berpulangnya, Marco”. Masyarakatpun menyambut dengan tepuk tangan. Ya…kepergian Marco memang meninggalkan duka, namun itu Ia sebut sebagai Vittoria (victory), sebagaimana Marco adalah seorang Champion.
Pada sekitar pukul 5 sore, Jenazah Marco Simoncelli ditempatkan di dalam sebuah Mobil Mercedez dan mulai diberangkatkan ke cemetary…tempat peristirahatan terakhirnya…Air mata sayapun kembali menetes kala itu…terfikir…I can’t see you anymore..it’s over…Namun kemudian saya memilih untuk mendoakan Marco, mengucapkan selamat tinggal tuk terakhir kalinya…Riposa in pace, Marco, Rest in peace Marco.

Ti ho sempre stimato per la tua semplicità, la tua simpatia…Mi ricordo il tuo voce…Sei era un bravo ragazzo..cosi divertente..cosi dolce…Sei sempre un grande campione…sei sempre nel nostro cuore…Ci mancherà tanttisimo…Addio Marco…( I always respected you for your simplicity and your personality…I do remember your voice…you were a good boy…you were so funny…so sweet…you are always a great champion…We will miss you so much…Goodbye Marco)


Nama: Siti Wulandari Fauziah
NPM: 29210174
kELAS:2EB03

SUMBER:
http://olahraga.kompasiana.com/balap/2011/10/28/the-last-goodbye-to-marco-simoncelli-pemakaman-supersic/
http://www.bola.net/open-play/video-upacara-pemakaman-marco-simoncelli-cd4e44.html
http://olahraga.kompas.com/read/2011/10/28/09233122/Salam.Perpisahan.Terakhir.buat.Marco.Simoncelli..
http://id.wikipedia.org/wiki/Marco_Simoncelli

0 comments:

Post a Comment